Periode BUYER'S MARKET di tahun 2014
Semester kedua tahun 2013, kondisi perekonomian indonesia mengalami 'panas dingin' lantaran anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar didahului oleh kenaikan harga bahan bakar dan bersamaan dengan melemahnya rupiah, dan harga saham di bursa pun anjlok. sentimen negatif pasar pun mencuat.
Pengembang-pengembang mulai berfikir ulang, meski masih ada yang jalan terus dengan perencanaan awal seolah tidak terpengaruh terhadap ancaman daya beli masyarakat.
Membandingkan kondisi ekonomi tahun 2013 dengan peristiwa di tahun 1998 dan 2008- ketika terjadi subprime mortgage di amerika serikat dan perbankan di indonesia melancarkan kebijakan tight money policy dengan menaikan suku bunga KPR diangka 12%-14%, tuntulah tidak proporsional. Apalagi melihat BI rate saat ini masih bertengger diangka 7%. Lain halnya jika kondisi ini terus berlangsung dalam sebuah tren yang semakin buruk hingga akhir tahun.
Menyaksikan berbagai indikator makro ekonomi yang terpampang di hadapan kita, patutlah jika kita tetap optimis bahwa badai kecil ini tak akan sebesar yang sudah-sudah. Properti akan terus tumbuh positif, meski mungkin skala pertumbuhannya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. seperti kata Panangian Simanungkalit, 2014 adalah periode BUYER'S MARKET, jadi siap-siaplah berinvestasi di Properti.